Desa Sekardadi memiliki beberapa tradisi unik salah satunya Tradisi Memenjor atau sering disebut dengan Ngusaba Bantal, yang jatuh setiap 1 tahun sekali. Pada saat upacara di Pura Dalem " Ngusaba Bantal " warga desa membuat jajan bantal untuk sarana upacara, karena tidak boleh memakai jajan yang di goreng. Selain itu juga, krama desa membuat penjor dan cambeng. Bambu yang di gunakan pun tidak boleh sembarang bambu, ada bambu khusus yang di pakai saat upacara di Pura Dalem, krama desa menyebutnya dengan Bambu Talidami.
Penjor yang sudah di lobangi di isi dengan tuak / air gula jaka, yang nantinya akan di tuang pada cambeng yang sudah tertata rapi. Sebelum acara memenjor di mulai, terlebih dahulu krama desa memotong 1 ( satu ) ekor sapi jantan, dan kepala sapi di letakkan di tempat yang sudah di sediakan.
Menurut Para Penglingsir di Desa Sekardadi, Tradisi Memenjor sudah ada dari dulu dan masih tetep jadi tradisi turun temurun sampai sekarang. Para Penglingsir juga mengatakan, pada saat kita sembahyang ke Pura Dalem di larang memakai perhiasan emas maupun perak. Karena kita lahir ke dunia tidak memakai apa-apa ( melalung ). Pada saat sembahyang pun tidak memakai sarana bunga, dan pada saat memenjor di larang memakai alas kaki.
Selain Tradisi Memenjor, masih banyak tradisi lain yang ada di Desa Sekardadi. Seperti Tradisi Nyacahin, Neduh, Mungkah, dan masih banyak lagi tradisi yang lain.